Senin, 21 November 2011

Beberapa hal tentang dakwah



Beberapa waktu yang lalu, ada seorang teman bertanya kepada saya, yang intinya begini:

1.   Banyak orang berargumen bahwa berdakwah dengan materi yang itu-itu saja, maka akan memubadzirkan banyak hal. Bagaimana menyikapi hal ini?
2.   Kenapa umat Islam tidak berdakwah fokus pada bidang-bidang tertentu saja sebagaimana yang dilakukan orang Kristen? Misalnya di bidang pendidikan atau kesehatan.
3.   Bagaimana dengan nasyid yang digunakan untuk berdakwah? Apakah itu efektif atau tidak? Sebab ada yang bilang hal itu adalah efektif untuk berdakwah.

Menurut saya, begini:
Memang benar, bahwa dakwah itu aktivitas menyeru kepada kebaikan mencegah dari perbuatan yang munkar. Orang yang fokus dakwahnya pada permasalahan-permasalahan fikih maka akan memfokuskan pada pembahasan masalah fikih seperti salat, puasa, zakat, dan ibadah-ibadah mahdhah lainnya. Demikian pula seseorang yang berdakwah dalam bidang yang lainnya.

Dakwah memang harus memiliki skala prioritas dan arah dakwah yang jelas. Tidak hanya itu. Dakwah harus benar-benar fokus ke titik permasalahan atau inti permasalahan. Jika dakwah hanya berkutat pada permsalahan cabang, maka hal itu hanyalah upaya tambal sulam yang tidak akan bisa menyelesaikan permasalahan.

Kadang-kadang argumentasi seseorang adalah dakwah itu harus ke bidang masing-masing. Misalnya, dakwah dalam bidang pendidikan, dalam bidang kesehatan, dalam bidang perburuhan/ketenagakerjaan, seni, pertanian, dan lain-lain.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka jawabannya adalah sebagai berikut.
Kita semua harus paham, bahwa fokus permasalahan umat sebagaimana yang dipandang oleh hizb adalah ‘melangsungkan kehidupan Islam’. Itulah permasalahan umat. Permasalahan umat, bukan masalah akhlak. Permasalahan umat, bukan masalah ekonomi. Permasalahan umat bukanlah prmasalahan kemajuan sains dan teknologi. Tetapi permasalahan umat adalah ‘melangsungkan kehidupan Islam’. Itulah permasalahan umat.

Ketiadaan kehidupan Islam itulah permasalahan umat islam yang sesungguhnya. Ketiadaan instaitusi penegak Islam secara kaffah itulah permasalahan umat. Ini adalah qadhiyah mashiriyah (permasalahan utama dan terpenting) dalam diri kaum muslimin. Dengan memahami hakikat qadhiyah mashiriyah itu, maka seseorang akan berusaha untuk menyelesaikannya terlebih dahulu. Mengapa? Ya namanya juga permasalahan utama. Sehingga, jika permasalahannya adalah ketiadaan khilafah Islam, maka dakwah yang harus didahulukan adalah dakwah menuju tegaknya khilafah Islam. Sebab, tegaknya khilafah Islam adalah tegaknya kehidupan Islam.

Jika yang dimaksudkan adalah objek dakwahnya seperti dokter, guru, saintis, atau yang lainnya, maka jawabannya adalah sama. Sebab, pada hakikatnya manusia itu memiliki potensi hidup yang sama. Mereka memiliki akal pikiran yang mampu membedakan mana roti mana granat, mana manis mana pahit, dan sebagainya.

Yang membedakan hanyalah fokus kajiannya saja. Seorang dokter tentu lebih fokus ke bidang kesehatan, bukan kemiliteran. Seorang guru fisika pasti fokus ke bidang fisika (eksak) bukan ke bidang IPS atau yang lainnya. Hal itu bukanlah penghalang untuk berdakwah kepada tegaknya khilafah. Sebagaimana telah dijelaskan di atas, semua bidang bisa digunakan untuk menyampaikan dakwah ‘melanjutkan kehidupan Islam’ sebab, semua itu juga merupakan bagian dari kehidupan manusia.

Objek dakwah yang belum paham akan wajibnya salat tentu berbeda dengan objek dakwah yang sudah paham akan salat. Yang belum paham maka akan cukup bermanfaat. Tetapi bagi yang sudah paham, akan terkesan mubadzir. Ini benar adanya. Kadang-kadang orang mengulang-ulang dengan alasan mengingatkan. Ini sah-sah saja.

Demikian pula dakwah ‘melanjutkan kehidupan Islam’. Bagi yang belum paham, tidak akan mubadzir. Bagi yang sudah paham, maka ini akan mengokohkan kegigihan mereka.

Semua tinggal cara pandang seseorang terhadap qadhiyah mashiriyahnya. Dan permasalahan utama kaum muslim saat ini, bukanlah masalah fikih, tetapi tegaknya kehidupan Islam dalam bingkai khilafah Islam.

Dakwah untuk melanjutkan Islam juga tidak bisa dikatakan membebani orang. Sebab setiap kewajiban tidak akan bisa dipandang sebagai sebuah beban. Ilmu Islam itu memang banyak. Dan setiap orang wajib untuk mempelajarinya. Sehingga tidak bisa dikatakan membebani orang ketika kita menyampaikan ilmu-ilmu Islam. Kita hanya menegaskan bahwa ilmu-ilmu Islam itu banyak, dan setiap muslim memang wajib mempelajari. Tidak ada istilah membebani. Sebab kita tidak menambah-nambah satu hukum atau satu ilmu. Kita hanya menyerukan saja, bahwa umat Islam memang wajib menuntut ilmu (baik itu fikih, ibadah, muamalah, dan lain sebagainya). Masalah orang meerima atau tidak, itu pilihan mereka bukan urusan kita. Urusan kita hanyalah menyampaikan saja.

Lalu bagaimana dengan dakwah di bidang yang lain? Seperti kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya seperti yang dilakukan banyak orang termasuk orang kafir?

Benar, bahwa permasalahan umat Islam sudah sangat kompleks. Sehingga ada yang berpendapat hendaknya umat Islam mempelajari bidang-bidang tertentu untuk berdakwah di bidangnya tersebut. Ini benar. Memang seperti inilah adanya. Tetapi tetap saja, konten atau materi yang didakwahkan memang harus qadhiyah mashiriyah. Orang Islam mempelajari kesehatan, bukan untuk menarik agar orang masuk Islam dengan kebaikan-kebaikan pelayanan yang dia berikan. Tetapi, dengan mempelajari bidang kesehatan hendaknya seorang muslim bisa menjadikannya sebagai salah satu bahan (media) untuk mendakwahkan islam dalam bidang kesehatan.

Bagi orang Islam, dakwah dalam bidang apapun tidak masalah. Asal dia memahami betul hakikat qadhiyah mashiriyahnya. Jika dia berdakwah melalui dunia pendidikan, maka dia akan menyampaikan bagaimana Islam menyelesaikan permasalahan dalam bidang pendidikan, apa kurikulumnya, pengurusannya, dan sebagainya. Demikian pula dalam bidang kesehatan. Dia akan mendakwahkan bagaimana cara Islam menyelesaikan permasalahan di bidang kesehatan, hukum operasi kulit, hukum perubahan kelamin, pengelolaan dan pembiayaan kesehatan oleh negara, dan sebagainya.

Sedangkan orang kafir, sebenarnya mereka tidaklah berdakwah bergerak di bidang kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya. Mengapa? Sebab, pendidikan, kesehatan, dan semuanya itu hanyalah sarana berdakwah, bukan sesuatu yang didakwahkan. Sebab, dalam Injil (atau kitab suci agama lain) tidak pernah dijelaskan bagaimana memandang suatu permasalahan.

Sebagai contoh adalah dan kesehatan. Injil tidak pernah membahas bagaimana kesehatan itu harus diatur. Tidak. Tidak akan ditemukan di sana. Sekalipun Injil lebih tebal daripada Alquran, tetapi tidak pernah ditemukan bagaimana cara Kristen menyelesaikan problem di bidang kesehatan.

Sebab, ketika orang-orang Kristen membangun rumah sakit-rumah sakit atau sekolah-sekolah Kristen, itu hanyalah sarana untuk mengkristenkan orang. Melalui dua bidang itu, mereka berupaya mengkristenkan orang. Baik itu dengan kurikulum untuk bidang pendidikan, atau dengan ‘kebaikan-kebaikan’ pelayanan dalam bidang kesehatan. Sehingga mereka berharap, dari situ akan ada orang yang mau diajak masuk Kristen dan meninggalkan ajaran agama mereka.

Dari sini, jelas sekali perbedaan yang dituntut Islam dan yang dituntut Kristen. Yang dituntut Islam adalah kesadaran orang untuk masuk Islam. Setelah melalui proses berpikir yang mendalam, kemudian mereka sadar bahwa mereka harus masuk Islam. Seperti inilah yang ditempuh Rasulullah saw. Ingat, Islam itu bukanlah agama doktrin.

Islam tidak pernah mengajarkan agar umatnya untuk berdakwah dengan cara berakhlak, kemudian setelah itu orang yang mengetahui kebaikan akhlak Islam, maka akan ada orang masuk islam. Tidak. Islam tidak seperti itu. Rasulullah saw. berakhlak baik, bukan agar orang masuk Islam. Tetapi ketika Rasulullah berakhlak baik, itu hanyalah melaksanakan perintah Allah. Kalaupun ada orang yang  masuk Islam, karena mengetahui kebaikan akhlak Rasulullah, mereka juga masih harus dituntut kesadarannya bahwa Islam memang agama yang benar. Bukan setelah masuk Islam karena kagum akan akhlak Rasulullah, kemudian selesai. Tidak. Tidak demikian. Semuanya butuh yang namanya kesadaran.

Tetapi tidak bagi orang-orang Kristen. Mereka membiayai orang Islam untuk sekolah, kuliah, atau menggratiskan kesehatan di rumah sakit-rumah sakit Kristen, itu hanyalah merupakan doktrin. Orang-orang Islam yang masuk atau kagum akan sikap orang-orang Kristen ini, sebenarnya tidaklah paham dan mantap keyakinannya. Mereka hanya kagum untuk sesaat saja.

Ada juga orang yang ‘berdakwah’ dalam bidang seni seperti adanya nasyid-nasyid atau grup band yang ‘Islami’ seperti Wali atau grup band yang menghasilkan album religi. Mereka berasumsi, bahwa dengan cara seperti itu mereka akan dapat mengubah seseorang dari yang kepribadiannya tidak Islami menjadi orang yang memiliki kepribadian Islami. Asumsi ini kurang tepat. Kesimpulan ini didasarkan pada asumsi, ‘ketika orang mendengar nyanyian religi, maka dia akan mampu mengapresiasikan diri dalam hal-hal yang sifatnya keagamaan’. Asumsi ini tidak tepat.

Lihatlah orang-orang yang menyanyikan lagu-lagu religi itu. Adakah terlihat dari pola sikap dan pola pikirnya setelah mereka menyanyikan album religi? Justru itu sekarang malah menjadi bisnis tersendiri yang mampu meraup berbagai keuntungan materi.

Jika dibilang positif, memang keberadaan nasyid-nasyid itu memang positif. Tetapi dari sisi keefektifan dakwah, jelas hal tesebut jauh. Lihatlah ustadz-ustadz yang suka menyanyikan lagu religi itu. Jika ditanya bagaimana pandangan mereka tentang penerapan hukum Islam, apa yang akan mereka katakan? Bahkan selama ini tidaklah pernah terdengar bagaimana ustadz-ustadz dan grup-grup band yang suka menyakikan lagu religi itu menyanyikan lagu bertma penerapan syariat Islam, melangsungkan kehidupan Islam, tegaknya khilafah Islamiyah, dan lain sebagainya.

Rata-rata nasyid-nasyid itu kebanyakan hanyalah nasyid yang banyak membahas tentang akhlak dan pembinaan diri. Tetapi, pembinaan diri itu pun tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas kesadaran diri akan pentingnya penerapan syariat Islam.

Namun demikian, sah-sah saja orang berdakwah dengan uslub apa pun, selama tidak melanggar syariat, termasuk melalui musik.

Demikianlah jawaban saya











Rabu, 09 November 2011

If..



Teruntuk :
yang baru saja menikah, yang sudah menikah, yang akan menikah dan yang sedang mencari, khususnya yang sedang mencari..hehe..


If

Jika kamu memancing ikan…..
Setelah ikan itu terikat di mata kail, hendaklah kamu mengambil Ikan itu…..
Janganlah sesekali kamu lepaskan ia semula ke dalam air begitu saja….
Karena ia akan sakit oleh karena bisanya ketajaman mata kailmu dan mungkin 
ia akan menderita selagi ia masih hidup.

Begitulah juga setelah kamu memberi banyak pengharapan kepada seseorang… .
Setelah ia mulai menyayangimu hendaklah kamu menjaga hatinya…..
Janganlah sesekali kamu meninggalkannya begitu saja……
Karena ia akan terluka oleh kenangan bersamamu dan mungkin tidak dapat 
melupakan segalanya selagi dia mengingat… ..

If

Jika kamu menadah air biarlah berpada (seadanya), jangan terlalu mengharap pada takungannya dan janganlah menganggap ia begitu teguh……
cukuplah sekadar keperluanmu. ……
Apabila sekali ia retak tentu sukar untuk kamu menambalnya semula……
Akhirnya ia dibuang….. .
Sedangkan jika kamu coba memperbaikinya mungkin ia masih 
dapat dipergunakan lagi…..

Begitu juga jika kamu memiliki seseorang (kawan), 
terimalah seadanya…. .
Janganlah kamu terlalu mengaguminya dan janganlah kamu menganggapnya 
begitu istimewa…. .
Anggaplah ia manusia biasa. Apabila sekali ia melakukan kesilapan, 
bukan mudah bagi kamu untuk menerimanya. 
Akhirnya kamu kecewa dan meninggalkannya.
Sedangkan jika kamu memaafkannya boleh jadi hubungan kamu akan 
terus hingga ke akhirnya….

If
 
Jika kamu telah memiliki sepinggan nasi yang pasti baik untuk dirimu,
mengenyangkan, berkhasiat,
Mengapa kamu berlengah, coba mencari makanan yang lain….
Terlalu ingin mengejar kelezatan. Kelak, nasi itu akan basi dan kamu 
tidak boleh memakannya, kamu akan menyesal.

Begitu juga jika kamu telah bertemu dengan seorang insan 
yang membawa kebaikan kepada dirimu, menyayangimu, mengasihimu, 
Mengapa kamu berlengah, coba bandingkannya dengan yang lain. 
Terlalu mengejar kesempurnaan, kelak kamu akan kehilangannya.
Apabila dia menjadi milik orang lain,
kamu juga akan menyesal.

If
 
Safruddin.wp

Selasa, 08 November 2011

Takabbur dan Sombong

Pengertian takabbur berarti sombong atau menampakkan keagungan pribadi. Dalam kitab Lisanul Arab, antara lain disebutkan bahwa at-takabbur wal istikbaar berarti 'atta'azzhum' (sombong). Firman Allah Ta'la menyebutkan pengertian tersebut antara lain, terdapat dalam surah al-A'araaf [7] ayat 146, yakni:

سَأَصْرِفُ عَنْ آيَاتِيَ الَّذِينَ يَتَكَبَّرُونَ فِي الأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ ...

"Allah akan memalingkan orang-orang yagn menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar".

Maksudnya, orang-orang itu telah mengganggap bahwa dirinya merupakan makhluk yang paling mulia yang tidak dimiliki oleh orangn lain. Sedangkan menurut istilah, takabbur ialah sikap seorang aktivis yang terlalu membangga-banggakan diri (ujub) yang berakibat dirinya selalu menghina atau meremehkan diri dan pribadi orang lain serta tida pantas untuk menerima kebenaran dari mereka.

Rasulullah shallahu alaihi wassalam bersabda, "Tidak masuk surga barangsiapa yang di dalam hatinya terdapat kibr (sombong) sebesar biji zarrah".

Kemudian salah seorang sahabat bertanya, "Bagaimana jika ada seorang yang menyukai baju yang baik dan sandal yang bagus?".

Rasulullah shallahu alaihi wassalam menjawab, "Sesungguhnya Allah itu indah dan suka kepada yang indah".

Sedangkan takabbur dan izzah mempunyai perbedaan yang sangat mendasar sekali. Takabbur merupakan sikap sombong dalam kebathilan, sedangkan izzah merupakan sikap bangga dalam kebenaran. Atau dengan kata lain, takabbur adalah penolakan dan pengingkaran terhadap nikmat, sedangkan izzah adalah pengakuan terhadap nikmat, kemudian orang yang bersangkutan membicarakannya, sebagaimana yang telah disebutkan hadist diatas.

Faktor-Faktor Penyebab Takabbur

Karena sikap takabbur bararti sikap sangat ujub yang berdampak pada sikap menghina orang lain serta menganggap dirinya lebih tinggi dan unggul atau merasa lebih tinggi dibandingkan orang lain, maka pada dasarnya faktor-faktor penyebab dan pendorongnya hampir sama dengan sikap ujub dan ghurur. Mungkin yang berbeda hanya tingkat keparahan gradasinya saja. Berikut akan saya coba kemukakan tambahan-tambahannya saja.

Pertama, sikap tawadhu' yang berlebihan oleh orang lain.

Ada sebagian manusia yang bersikap berlebihan dalam hal tawadhu', sampai-sampai mereka mencoba menjalankan hidupnya dengan sangat sederhana atau terlalu bersahaja.

Misalnya, mencoba meninggalkan kepantasan dan kelaziman dalam berpakaian atau dalam hal makan dan minum. Padahal, mereka itu merupakan orang-orang yang berkecukupan. Contoh lain, mereka tidak ikut serta menyumbangkan pemikiran dan pendapat yang dimilikinya kepada orang lain, atau selalu berusaha menolak kepercayaan, tanggungjawab, serta amanah yang diberikan orang lain kepadanya. Padahal, dia memiliki kemampuan untuk melaksanakan semua itu.

Setan akan menggoda dan membisiki mereka bahwa sikap yang telah diambilnya itu merupakan bentuk keunggulannya yang tidak dimiliki oleh orang lain, atau orang yang hebat lagi mulia. Karena mampu bersikap tawadhu'. Selain itu, juga merendahkan mereka akan merendahkan dan menghina orang lain.

Faktor yang dapat mengeliminasi sikap takabbur ini telah diingatkan oleh Allah dalam al-Qur'an dan Sunnah, yaitu tatkala kita diharuskan untuk senantiasa menyebut-nyebut nikmat yang dianugerahi Allah Ta'ala. Firman-Nya:

وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ ﴿١١﴾

"Dan nikmat Tuhanmu, maka sebut-sebutlah". (QS. Adh-Dhuha [93] : 11)

Atau sabda Rasulullah shallahu alaihi wassalam, "Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan". (HR. Muslim)

"Dan jadikanlah kami termasuk orang-orang yang mensyukuri nikmat-Mu, yang memuji-Mu karenanya, yagn memperolehnya, dan yang telah disempurnakan nikmat itu kepada kami". (Hadist dari kitab Ibnu Katsir).

Malik bin Nadhlah al-Jasyaimi berkata, "Aku mendatangi Rasulullah dengan mengenakan baju yang buruk. Kemudian Rasulullah bersabda, 'Apakah engkau memiliki harta?' Aku menjawab, 'Punya, ya Rasulullah'. Rasulullah bertanya lagi, 'Harta apa yang engkau miliki?'. Aku menjawab, 'Allah telah menganugerahiku onta, kambing, kuda, dan budak'. Mendengar jawabanku itu Rasulullah bersabda, 'Jika engkau dianugerahi harta oleh Allah, maka perlihatkanlah bekas nikmat Allah itu, dan kemuliaan-Nya kepadamu'." (HR. Abu Dawud)

Para ulama salaf telah memahami benar makna hadist itu, sehingga mereka selalu menjalankannya dan menegur orang yang tidak menyadari. Hasan bi Ali ra pernah berkata, "Jika engkau memperoleh suatu kebaikan atau engkau mengerjakan suatu kebaikan, maka bicarakanlah hal itu kepada saudaramu yang engkau percayai".

Abu Bakar bin Abdillah al Muzni pernah pula berkata, "Barangsiapa yang diberi kebaikan (kekayaan) lalu tidak tampak pada dirinya, maka ia termasuk orang yang dibenci oleh Allah dan menentang nikmat Allah (yang telah diberikannya)". (Kitab al-Jaami' li ahkaamil Qur'an. Qurthubi, 20/102).

Wallahu a'lam.

Kamis, 03 November 2011

Osamah Bin Laden

The Untold Story: Kisah-kisah nyata syaikh Usamah bin Ladin yang belum pernah dipublikasikan (1)




Syaikh Usamah bin Ladinrahimahullah telah gugur dalam perjuangan membela Islam dan kaum muslimin. Meski sosok beliau tiada lagi di atas bumi ini, namun keteladanan dan semangat perjuangannya untuk mengusir agresor salibis-zionis-paganis internasional dan mengangkat kembali panji syariat Islam di muka bumi tetap hidup dalam jiwa setiap muslim yang bertauhid dan berjihad.
Orang-orang terdekat beliau memiliki banyak kenangan istimewa seputar kehidupan perjuangan beliau. Mereka yang masih hidup kini melanjutkan jihad fi sabilillah mereka di medan Afghanistan, Pakistan, Irak, Yaman, dan Somalia. Banyak juga di antara mereka yang mendekam di Guantanamo, Bagram, atau penjara pemerintahan zionis, salibis, paganis, dan antek-antek murtadnya.
Di antara sedikit orang dekat beliau yang sempat menceritakan kembali pengalaman selama menemani beliau adalah Asadul Jihad ats-Tsani. Penerbit Sarriyah ash-Shumud al-I’lamiyah pada tahun 1430 H/2009 M telah menerbitkan kompilasi tulisan Asadul Jihad ats-Tsani dengan judul Al-Kitab al-Jami’ li-Maqalat Ra’si Harbatil Mujahidin. Arrahmah.com insya Allah akan menerjemahkan sebagian kisah menarik dari buku tersebut tentang diri syaikh Usamah yang selama ini belum banyak diketahui oleh publik.
Diterjemah dari buku di atas, artikel berikut ini ditulis oleh Asadul Jihad ats-Tsani menyambut kemunculan Syaikh Usamah dalam sebuah rekaman video, di mana selama beberapa tahun sebelumnya Syaikh Usamah hanya muncul dalam rekaman suara saja. Dan atas takdir Allah, kemunculan beliau dalam rekaman video tersebut merupakan rekaman resmi terakhir beliau sebelum syahid pada bulan 2011 di Pakistan. Rekaman video tersebut dipublikasikan pada tanggal 8 September 2007 dengan judul Al-Hall (The Solution).

Bertepatan dengan kemunculan sang singa
Inilah Syaikh kami, maka silahkan orang lain menunjukkan siapa Syaikhnya!

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada sang Rasul yang diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam. Juga kepada keluarga, sahabat-sahabatnya, dan siapa saja yang mengikuti jejaknya sampai hari kiamat.

Kami telah menelaah berbagai kamus bahasa Arab…
Lalu kami dapati bahwa Usamah itu artinya singa …
Kami telaah sejarah Rasul …
Lalu kami dapati Usamah adalah orang yang paling beliau cintai …
Kami buka lembaran demi lembaran sejarah modern …
Lalu kami dapati bahwa pahlawan kita adalah Usamah …

Saya katakan dengan suara keras, maka mari katakan bersamaku: “Inilah Syaikh kami, maka silahkan orang lain menunjukkan siapa Syaikhnya!”
Ya, Usamah sang pembaharu, pahlawan yang perwira, komandan besar, dialah Syaikh Abu Abdillah Usamah bin Muhammad bin ‘Iwadl bin Ladin … semoga Allah menjaga dan melindungi beliau, serta menganugerahkan kepada beliau pendamping-pendamping yang baik yang menunjukkan dan membantunya kepada kebaikan.
Anak-anak kecil ketika dalam asuhan dan sekolahan bahkan sampai orang-orang dewasa di akademi-akademi dan perguruan-perguruan tinggi, mereka diajari tentang sejarah kehidupan orang-orang jahat, maling, penguasa-penguasa tak berharga, para wakil rakyat Amerika dan para wakil rakyat negara-negara kaum muslimin. Adapun kita, maka mari kita ajarkan kepada keluarga, anak-anak dan teman-teman kita sejarah orang-orang pilihan yang baik dan bertakwa.
Seorang syaikh yang tenang, tegar seperti gunung, menggentarkan orang-orang zhalim, orang-orang jahat dan para maling. Jika ia bicara seluruh, dunia diam mendengarkan. Jika ia berjanji, selalu ia tepati. Jika ia memukul, maka sangat menyakitkan. Jika ia mengangkat telunjuknya, orang-orang zhalim berdiri lantaran takut dan gentar, lalu mereka mendatangkan semua pengamat dan tukang sihir untuk mengetahui maksudnya kenapa ia mengangkat telunjuknya. Wajahnya ceria dan pemalu. Sangat kasih sayang kepada orang-orang mukmin.
Allahu akbar … Allahu akbar … Allahu akbar …Laa ilaha illallah …
Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT karena telah memberikanku umur panjang hingga saya berkesempatan melihat kemuliaan Islam terpancar dari mata Syaikhul Islam Usamah bin Ladinsemoga Allah menjaga beliau. Saya tidak pernah melihat ada seseorang yang nilainya setara dengan satu bangsa, di mana musuh-musuh Islam mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengannya. Makanannya, pakaiannya, tinggi dan berat badannya, hubungannya dengan ini dan itu, apakah dia kena penyakit , apa yang membuat dia senang atau marah, apa yang dia kerjakan di rumah sakit sebelum dia dewasa, siapa saja kawan sekolahnya, kenapa dan dengan apa dia semir jenggotnya, dan .. dan .. dan .. Dan “artikel” sederhana di tangan anda ini bukanlah akhir dari apa yang akan mereka pelajari.
Biarkan mereka mati memendam kemarahan mereka. Kita sendiri kurang memberikan porsi yang memadai dalam mempelajari sejarah beliau dan mengambil pelajaran darinya, untuk kemudian menyampaikannya kepada orang-orang yang kita cintai. Semoga Allah menjadikan saya sebagai tebusan untuk Usamah bin Ladin.
Di hadapan anda, sekarang saya sajikan sebagian kecil dari ucapan dan sikap Sang Imam dan pembaharu, Syaikh kita Usamah bin Ladin semoga Allah menjaga dan membimbing beliau,yang saya kira sebelumnya belum pernah dipublikasikan atau didiskusikan secara layak, yang mana bukan termasuk hal-hal yang berbahaya jika dipublikasikan. Setiap ucapan dan sikap beliau mengandung banyak sekali pelajaran. Saya persilahkan kepada para pembaca untuk merenungkannya sendiri.
Dengan memohon pertolongan kepada Allah yang Mahabesar dan Mahaagung, saya katakan sebagai berikut:
Kisah Satu:
Pernah pemerintah Yaman menangkap beberapa ikhwan dekat Syaikh Usamah bin Ladin. Hal itu terjadi sebelum serangan 11 September 2001. Di antara mereka adalah al-akh Khallad ‘Atsy yang merupakan salah satu dari 14 ikhwah yang ditahan sekarang, semoga Allah membebaskan mereka semua dengan segera.
Maka Syaikh Usamah pun mengirim surat kepada presiden Yaman Ali Abdullah Shalih yang isinya adalah: “Bebaskanlah si Fulan, si Fulan dan si Fulan dari penjara — di antara yang beliau sebut adalah Khallad ‘Atsy —, dan ini adalah perintah dari saya, jika tidak maka saya akan lakukan kepadamu sesuatu yang menyakitkan dirimu dan kalian akan mendapatkan bencana!”
Presiden Yaman itupun langsung melaksanakan perintah tersebut dengan penuh ketundukan. Maka dia bebaskanlah orang-orang tersebut secara mulia, karena dia paham betul arti dari ancaman Syaikh Usamah, yang apabila berjanji past ia laksanakan janjinya. Kemudian kembalilah ikhwan-ikhwan yang dibebaskan tersebut ke Afghanistan dan menerima tugas jihad baru dari Syaikh mereka Usamah bin Ladin.
Perlu diketahui bahwa atas kejadian itu hampir saja Amerika mengembargo Yaman sebagai hukuman, seandainya tidak terjadi serangan 11 September dan adanya kepentingan Amerika untuk bekerja sama dengan pemerintah Yaman melawan Islam dan penganutnya.
Inilah Syaikh kami, maka silahkan orang lain menunjukkan siapa Syaikhnya!
Kisah Dua:
Pernah suatu saat Syaikh Usamah mengunjungi sebuah klinik di Afghanistan. Beliau memang sering menjenguk ke klinik-klinik, rumah-rumah sakit, dan tempat-tempat penerimaan tamu, untuk mengetahui keadaan para ikhwah dan untuk meyakinkan kondisi mereka. Ketika beliau masuk ke sebuah klinik, di sana ada dua ikhwah bersaudara yang terbaring. Sebelumnya Syaikh Usamah telah mengetahui bahwa dua ikhwah bersaudara tersebut ada di klinik tersebut. Keduanya sakit sehingga dimasukkan ke klinik untuk berobat. Keduanya tidur berdampingan.






Keduanya terbangun ketika keduanya merasakan ada yang memijiti kedua kaki mereka. Ketika keduanya bangun, mereka melihat ternyata orang tersebut adalah Syaikh Usamah bin Ladin,semoga Allah meninggikan derajat beliau. Keduanya pun terkejut dan menegur beliau dengan mengatakan: “Kenapa Anda lakukan ini wahai Syaikh, semoga Allah mengampunimu? Jangan Anda lakukan ini, karena Anda adalah orang yang terpandang, dan seterusnya .. dan seterusnya. Beliau pun menjawab: “Ini adalah kewajiban kami terhadap kalian.”


Dua ikhwah ini adalah termasuk dari 19 ikhwah yang menyerang Amerika pada operasi 11 September. Semoga Allah menerima mereka dalam barisan syuhada’.
Inilah Syaikh kami, maka silahkan orang lain menunjukkan siapa Syaikhnya!
Kisah Tiga:
Dulu sebelum dimulainya neo perang salib ada beberapa pengikut Syaikh Usamah yang tertangkap di Iran. Maka Syaikh Usamah mengancam Iran dengan mengatakan: “Bebaskan mereka, karena kami belum lagi mengarahkan moncong senjata kami kepada kalian!” Setelah itu Iran pun segera membebaskan mereka semua.
Kisah Empat:
Sebelum serangan 11 September Syaikh Usamah muncul di sebuah rekaman video. Dalam video tersebut nampak sosok beliau, di belakang beliau senjata dan di belakang senjata beliau ada peta dunia. Senjata beliau tersebut mengarah — secara tidak sengaja — ke salah satu negara Asia tenggara. Negara yang tertunjuk secara tidak sengaja tersebut pun mengirimkan utusan kepada Syaikh Usamah semoga Allah melindungi beliau, menawarkan harta dan mereka bersedia menuruti perintahnya asal beliau tidak melakukan penyerangan di negara mereka. Ya Allah, muliakanlah Islam dan kaum muslimin.
Inilah Syaikh, kami maka silahkan orang lain menunjukkan siapa Syaikhnya!
Kisah Lima:
Ketika para ikhwah meloloskan diri dari Tora Bora di awal-awal perang, Syaikh Usamah tertidur sekejap dan bermimpi melihat seekor kalajengking di parit pertahanan yang beliau berada di dalamnya. Maka ketika beliau terbangun, beliau segera meninggalkan parit pertahanan tersebut karena mimpi tersebut.
Berselang satu atau dua hari kemudian parit pertahanan tersebut ditembak dengan rudal sampai hancur lebur, setelah sebelumnya ada orang munafiq yang meletakkan sebuah cips yang memberikan petunjuk kepada para pilot untuk menembak tempat tersebut. Akibatnya terbunuhlah seorang ikhwah yang sedang tidur di dalam parit pertahanan tersebut, dan Allah menyelamatkan hamba-Nya Usamah bin Ladin.
“Orang yang paling tepat mimpinya adalah yang paling jujur ucapannya.” (HR. ) Sedangkan beliau — menurut sangkaan kami — adalah memang begitu, kami tidak memuji seorang pun di hadapan Allah. Alangkah miripnya malam kemarin dengan tadi malam.
Kisah Enam:
Dulu jika ada seorang ikhwah yang bertanya kepada Syaikh Usamah: “Wahai Syaikh Abu Abdillah, bagaimana kiranya jika Amerika menyerang kita dengan senjata nuklir???”
Selalunya beliau menjawab: “Jika mereka menyerang kita dengan nuklir, maka kita akan serang mereka dengan nuklir juga.”
Kami cukup percaya bahwa beliau adalah orang yang jujur dan menepati janjinya, dan hanya Allah sajalah yang mengetahui siapa beliau yang sebenarnya.
Kisah Tujuh:
Dulu ada seorang ahli nuklir dari Mesir yang ditugasi untuk mempersiapkan senjata nuklir dan membeli apa saja yang diperlukan untuk proyek tersebut, sebelum terjadi serangan 11 September. Syaikh Usamah telah menyiapkan serangkaian program untuk proyek ini dan beliau menggelontorkan dana yang banyak.
Sang pakar nuklir dari Mesir tersebut telah melakukan uji coba dengan meledakkan sebuah bom nuklir mini dan hasilnya adalah sebuah ledakan yang sangat dahsyat sekali. Hal tersebut menjadikan para pimpinan jihad sangat gembira sekali. Syaikh Usamah sendiri ikut memantau proyek ini secara langsung di setiap tahapnya.
Perlu diketahui bahwa ada beberapa orang murid dari seorang pakar nuklir Irak dari daerah Masyhadan, yang mana mereka semua itu menjadi buronan Amerika dan untuk itu Amerika menyiapkan banyak imbalan bagi siapa saja yang dapat menangkap mereka, mereka semua telah berbaiat kepada Syaikh Usamah bin Ladin.
Mereka telah mulai bekerja untuk membela agama Allah SWT, sedangkan yang menjadi pengawas mereka dalam proyek ini adalah sang pakar dari Mesir tadi. Kini kita tinggal menunggu hari saja.
Inilah Syaikh kami, maka silahkan orang lain menunjukkan siapa Syaikhnya!
Kisah Delapan:
Di antara ucapan beliau yang terkenal adalah: “Mungkin di antara kalian ada yang mengatakan tentang diriku, bahwa saya mengatakan dalam hati, seandainya saya tidak melakukan apa yang telah saya lakukan tentu saya tidak akan menjadi buron. Jika saya tidak melakukan apa yang telah saya lakukan, tentu saya akan lebih leluasa. Mungkin saya menyesali perbuatanku. Untuk itu saya katakan: “Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya, bahwa penyesalan seperti itu tidak pernah terbersit sedikit pun dalam hatiku.”
Kisah Sembilan:
Di antara ucapan beliau yang lain adalah: “Saya jika melihat orang yang umurnya telah mencapai 40 tahun, saya merasa sedih. Saya katakan dalam hati: Seorang yang telah mencapai umur 40 tahun sedangkan dia belum dapat membebaskan tempat Rasul melakukan isra’ , masjid Al Aqsa.” Kemudian beliau memegang jenggotnya dengan sedih dan mengatakan: “Kini saya telah mencapai umur 40 tahun…”  Beliau merasa apa yang beliau lakukan masih sangat sedikit.
Wahai Syaikh Usamah yang tercinta, apakah engkau mengatakan seperti itu sedangkan engkau telah melakukan apa yang telah engkau lakukan selama ini. Engkau adalah seorang imam dan pembaharu. Lalu apa yang dapat kami katakan sedangkan umur kami telah mencapai 40 tahun.
Kisah Sepuluh:
Bagi orang yang tidak mengenal Syaikh Usamah, beliau adalah orang tua yang pengasih. Beliau menangisi kondisi umatnya dan apa yang menimpa umatnya. Beliau menangisi kaum muslimin yang terbunuh dan juga menangisi ikhwan-ihkwan yang telah melakukan operasi syahid.
Kisah Sebelas:
Hal yang sering kali membuat beliau sedih dan menjadikan kedua mata beliau berlinang adalah pembicaraan soal Palestina.
Kisah Dua belas:
Beliau selalu mengikuti berita satu persatu. Jika di radio beliau mendengar sebuah operasi syahid di Palestina, beliau berdiri lantaran gembira lalu beliau keluar dari tempat tinggal beliau sambil menembakkan senjata beliau ke langit saking senangnya dengan serangan yang dilakukan oleh Mujahidin Palestina terhadap Yahudi.
Kisah Tiga belas:
Ketika ada yang mengatakan kepada beliau supaya beliau mengirim satu regu pasukannya untuk melancarkan serangan di Palestina terhadap Yahudi, maka beliau menjawab: “Sebagai penghormatan kita kepada jihad yang dilakukan Hamas dan kelompok-kelompok jihad lainnya di Palestina yang berperang melawan Yahudi, maka kita tidak harus mengirim orang untuk melancarkan serangan, meskipun kita bisa melaksanakan sebuah serangan spektakuler di sana, sedangkan mereka sendiri sedang melaksanakan sebuah amalan yang besar dan mulia melawan Yahudi.” Ini lantaran sangat cintanya dan hormatnya beliau terhadap mujahidin Palestina.
Kisah Empat belas:
Sebelumnya Syakh Usamah bin Ladin telah merencanakan serangan menggunakan lebih dari empat buah pesawat. Beliau mengatakan bahwa serangan tersebut seharusnya bukan hanya empat atau lima atau enam atau sepuluh serangan. Sebelumnya beliau telah menetapkan bahwa serangan bukan dilancarkan pada 11 September tapi setelahnya. Namun keputusan itu beliau percepat karena dua hal. Pertama, karena beliau mengetahui bahwa Amerika hendak menyerang Afghanistan sehingga beliau ingin membuat kejutan buat Amerika dan mengubur keangkuhannya dalam tanah. Kedua, karena beliau sangat sedih terhadap Palestina dan apa yang dialami oleh penduduk Palestina. Maka beliau pun memutuskan untuk menyegerakan serangan, dan beliau memandang bahwa lebih baik serangan hanya dilancarkan dengan empat serangan pesawat saja. Sedangkan sisanya beliau akhirkan sampai Allah menentukan sesuatu yang telah Ia tetapkan.
Kisah Lima belas:
Beliau mendengar ada wanita-wanita Palestina yang keluar ke jalan-jalan dengan mengusung gambar beliau sambil meneriakkan: “Wahai Usamah, mana janjimu!!!”
 
Demi mendengar berita tersebut Syaikh Usamah sangat sedih sekali, dan tiga hari beliau tidak berbicara dengan seorang pun lantaran kesedihan beliau yang sangat mendalam. (Semoga Allah menjadikanku sebagai tebusan beliau).
Beberapa hari kemudian terjadilah serangan 11 September yang penuh berkah itu. Beliau pun bersumpah dengan sumpah yang sangat terkenal selama beberapa abad terakhir ini sebagai tindakan riil beliau untuk membela Palestina yang tercinta.
Inilah Syaikh kami, maka silahkan orang lain menunjukkan siapa Syaikhnya!
Engkau singkirkan debu kehinaan dari kami, semenjak dimulainya …
Serangan September, tatkala seluruh dunia gempar …
Lantaran sebuah serangan telak dari seorang yang beride cemerlang …
Terhadap istana tiran, dengan ide itu orang takkan meleset …
Demi Allah betapa hebatnya engkau sang singa yang menyerang sebagai tumbal …
Kepada musuh, engkau sergap kemudian engkau balaskan dendam …
Allahlah yang menyerang menara kembarnya melalui tanganmu …
Namun jika yang menggunakanmu manusia niscaya mereka takkan dapat meruntuhkannya…
Inilah Usamah (singa) yang meraung di medannya …
Mampukah kiranya burung Rakham melawannya …
Raungannya menggoncang seluruh Amerika …
Amerika pun yakin benar bahwa ia akan sirna …
***