Rabu, 26 Oktober 2011

Harapan




Ketika itu ufuk awan dipenghujung memerah menghiasi cakrawala. Mentari condong ke barat tenggelam. Sementara pepohonan melambai seakan mengikuti irama. Anak-anak Amalia dengan wajah sumringah menghiasi indahnya malam. melantunkan ayat suci al-Quran terasa meresap dalam jiwa. Seorang Ibu muda bersama suami dan anak-anaknya berkenan hadir ke Rumah Amalia untuk bershodaqoh sebagai tanda syukur kepada Allah setelah keluarganya mampu melewati badai kehidupan. Tujuh tahun membina kehidupan rumah tangga tidaklah mudah. penuh ujian dan cobaan datang setiap saat. Untunglah bahwa beliau menyadari tempat untuk berteduh hanyalah berserah diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala membuat hatinya menjadi tegar menghadapi berbagai masalah kehidupan

Pernikahannya hampir kandas. Suaminya tiba-tiba berhenti bekerja, terkena pemutusan kerja sepihak dari perusahaannya bekerja. Keributan seringkali terjadi. dalam keadaan seperti itu hatinya menjadi galau dan gundah, dirinya menyerahkan segala permasalahan hidupnya kepada Allah. berkat kerja kerasnya kebutuhan keluarganya bisa diatasinya. Bagaikan berjalan dengan 'kaki sebelah' perlahan-lahan kondisi ekonomi keluarganya bisa bangkit membaik. Usaha yang dirintisnya berkembang pesat mengalami kemajuan. Bahkan order pesanan datang dari luar kota.

Sampai pada suatu peristiwa yang membuat hatinya terkejut, putrinya yang bungsu jatuh sakit terkena step dan paru-parunya infeksi. Pada saat itu juga dilarikan putrinya ke rumah sakit. Menjelang adzan subuh, putrinya selamat tanpa harus dilakukan operasi. Dokter mengatakan hanya pertolongan Allah yang mampu menyelamatkan putrinya, mendengar itu air matanya meleleh. Allah memberikan ujian dan cobaan bertubi-tubi namun dirinya dan keluarganya mampu melewati semua itu dengan penuh kesabaran.

'Saya bersimpuh memohon ampun kepada Allah, saya percaya Allah yang mengatur semua ini agar menjadi ladang bagi kami dan keluarga kami untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah' ucapnya, wajahnya memerah berlinangan air mata. Kehidupan keluarganya memancar kebahagiaan. Ya, sebuah kebahagiaan seindah harapan.

--
'Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.' (QS. Ath-Thalaq 2-3).



M. Agus Syafi'i